Senin, 25 Oktober 2010

Yang Lebih






Lembaran hitam yang gelap

Inginku hapus dengan air mata
Tapi tak bisa
Tidak akan bisa 

Luka gores mawar hitam
Ingin aku smbuhkan
ingin aku hilangkan dengan senyuman
tapi inginku tak bisa terwujud

Mereka tak hilang
Mereka tak musnah 
Aku menjadi lemah
Aku menjadi terluka

Aku marah dan sedih
Aku ingin yang lebih
tapi aku tak bisa dapat yang lebih
Karena aku tak bisa berikan yang lebih


Catatan milik Nadari


                Aku adalah Nadari, gadis remaja yang memiliki suatu impian. Mungkin im pianku agak berbeda dengan orang lain. Itu karena dulu, aku berharap untuk menyatu dengan dunia yang lain. Aku ingin berpisah dengan dunia manusia. Aku berniat ingin mati.

                Beberapa kali aku sudah mencoba mewujudkan niatku. Tetapi sesuatu terus saja mencegahnya. Tapi aku tak menyerah. Dan ini lah urutan kejadian ketika aku berusaha untuk mati .

Januari 2007

                Berenang adalah hal yang menyenangkan bagiku.  Aku bisa bilang begitu karena aku suka berenang. Saat itu aku bermain air pada kedalaman 1 meter bersama teman-temanku. Aku sangat gembira. Aku gerakkan tubuhku di air dan bersenang-senang. Sampai akhirnya, impian itu muncul kembali. Impianku untuk mati muncul dengan sangat kuat.

                Aku pun melangkah menuju kolam yang lebih dalam. Aku menenggelamkan tubuhku pada kolam sedalam 2 meter. Aku tenggelam dan tanganku berpegangan pada sebuah besi untuk menahan tubuhku agar tidak kembali ke permukaan.

                Beberapa menit kemudian, aku merasa lemas. Pikiranku kacau, dadaku sesak, kepalaku pusing. Aku semakin lemas dan lemas hingga tanganku tak bisa lagi menggenggam besi untuk menahan tubuhku. Aku pun melayang sesaat dan mencapai permukaan air. Setelah itu, aku tak ingat apa-apa lagi.

                Ketika aku sadar dan membuka mata, aku sudah berada di suatu ruangan yang tenang dan nyaman. Saat itu aku berada di ruang perawatan Di rumah sakit A di kota D.

Mei 2007
                Berjalan ditengah keramaian kota pada malam hari dapat menghilangkan rasa bosan. Walaupum aku sendirian, tapi aku tak merasa sepi. Suasana malam itu sangat ramai. Kendaraan berlalu lalang dengan cepat dan orang-orang berjalan memenuhi  jalan yang sempit tapi tetap menjaga keteraturan.

                Namun, keramaian itu tiba-tiba menjadi musnah ketika seorang wanita menjerit dengan keras. Jeritannya hamper membuat telingaku sakit karena perempuan itu berdiri beberapa langkah di depanku. Wanita itu sudah separuh baya. Dia menatap ke arahku dengan tatapan ngeri. Begitupun orang-orang disekitarnya. Mereka menatapku dengan ketakutan. Aku merasa bingung.

                Tiba-tiba ada sesuatu yang menetes di bahu kiriku. Sesuatu yang basah. Saat aku menoleh, aku meliah sesosok tubuh yang tergantung di sebuah tiang. Tubuh itu tersangkut. Itu adalah tubuh dari seorang laki-laki. Dia masih cukup muda, tapi dia sudah mengakhiri hidupnya. Dia melompat dari atas gedung. Tapi dia bukan meninggal karena melompat. Dia meninggal karena menggoreskan sesuatu yang tajam ke lehernya.

                Aku adalah satu-satunya orang yang tersenyum saat melihat kejadian itu. Bukan karena aku senang melihat orang mati. Tapi karena, aku berniat untuk mati seperti dia.

***** Bersambung*****

For My Friend

FAFA (Fatimah, Adi, Fitri, Adri)


Pada Saat Yang Sama

Hal ini terjadi pada waktu yang sama
ketika aku melihat kamu
dan ketika aku merasakan cinta pertama

Ini terjadi pada saat yang sama
ketika aku mencintai kamu
dan ketika aku menyatakan rasa itu

Dan ini terjadi pada waktu dan saat yang sama
Ketika aku inginkan kamu untuk menjadi kekasihku
Dan saat kamu inginkan dia untuk jadi kekasihmu

Aku merasa patah hati
Aku merasa sedih dan menangis
Pada saat yang sama . .

Aku dan Dia

Aku sendirian
Diam dan diam
Ia memandang aku dari jauh


Dengan penuh tanya dia menatap aku
Aku tidak peduli
Nyatanya dia tak tau siapa aku


Aku tetap diam
Dan tak peduli siapa-siapa
Rasaku ini aku telan sendiri
Ia pun melangkah pergi

Ungkapan Hati Untuk Emi

Emi . .
Rasakanlah cinta dalam hati
Zat yang tlah lama aku punyai
Adakah kau merasa ?


Luka yang lama jangan kau lihat 
Orang yang menertawakan jangan kau hiraukan
Vas yang retak jangan kau lukis
Erangan perih jangan kau ambil hati


Fantasi itu hanya jurang kenistaan
Ikuti kata hatimu untuk capai keinginan
Temui aku disana Emi, di tempat itu
Rasakan cinta yang aku rasa
Inilah sisi dari duniamu yang nyata . .

Gelapku


Bulan yang tergantung dilangit malam
Lihatlah aku yang terjebak dalam kegelapan
berikan aku secerca cahaya murni
Agar aku bisa melepaskan jubah hitam ini.

Bintang yang terang saat malam
Bangunkan aku dari mimpi pahit ini
Silaukan mataku dan mata hatiku
Agar keduanya terbuka dan bercahaya.

Air suci di tanah Mesir
Sucikan hatiku dan jiwaku
Setetes pun itu berarti
Karena aku sedang teramat haus kesucian

Bulan, Bintang dan Air suci
Datanglah Kepadaku yang hina ini
Sentuh lembut jiwa dan ragaku
Singgahkanlah jubah hitamku
Karena aku tak ingin Terjebak dalam gelapku.