Jumat, 22 Oktober 2010

Penghuni Bawah Tanah

 
  

          Kejadian itu berawal dari kepindahan keluarga Rahman ke sebuah kota terpencil di Sumatera. Daerah itu masih sedikit penduduknya dan masih bisa disebut sebagai desa. Rumah Rahman berada di perbatasan antara hutan dan pedesaan. Rumah yang dia tempati cukup bagus. Rumah itu terdiri dari 4 kamar tidur, ruang tamu, dapur, ruang keluarga, garasi dan ruangan-ruangan lainnya, termasuk ruang bawah tanah.
Suatu siang, Rian, anak ke dua rahman yang berusia 7 tahun berjalan melintasi ruang bawah tanah itu bersama ibunya. Tiba-tiba rian melepaskan tangannya dari gandengan ibunya dan menunjuk kearah pintu yang setengah terbuka.

“kakak,kakak” kata Rian

“Rian, ada apa sayang?” Tanya ibunya heran

“Ada kakak di situ.”jawab Rian

“Nggak ada siapa-siapa sayang” ibunya pun tersenyum dan menutup pintu yang menuju ruang bawah tanah itu.

          Rian merasa kecewa saat ibunya tidak menanggapi kata-katanya tadi. Dia merasa bahwa dia benar-benar melihat sosok wanita berdiri dibalik pintu yang setengah terbuka. Karena ingin dimengerti, dia pun menghampiri kakaknya, Sela dan menceritakan kejadian yang dia alami pada kakak satu-satunya itu.

“kak, aku mau cerita.”

“Cerita apa?” Tanya sela sambil mengerutkan dahinya

“tadi, aku liat ada cewek yang berdiri di pintu basemant kak” kata Rian

“massa sih? Kamu salah liat kali de?” jawab Sela

“iihh,benar kakak ! aku ga salah liat kok.”

“Udahlah, mungkin kamu salah liat, rumah ini kosong waktu kita pindah kesini. Jadi ga mungkin ada cewek disini.”

“tapi kak,”

“udahlah, sekarang udah malam. Kakak mau tidur. Kamu tidur sana” kata sela mengusir rian ke luar kamarnya.

          Rian merasa sangat kesal dengan perlakuan kakaknya. Tapi dia juga membenarkan kata kakaknya bahwa dia telah salah lihat. Diapun pergi ke kamarnya dan segera tidur.

          Saat tengah malam, sela tiba-tiba ingin buang air kecil, sehingga dia bangun dari tidurnya dan menuju toilet yang berada di sebelah pintu menuju ruang bawah tanah. Saat sela melewati pintu itu, dia merasakan ada angina yang menyentuh kulitnya dan mendorongnya, sehingga dia menabrak pintu ruang bawah tanah itu hingga terbuka. Sela pun segera menutup pintu dan masuk ke dalam toilet. Saat di dalam toilet, sela mendengar suara pintu terbuka serta suara tapak kaki yang melangkah mendekat. Semakin lama suara itu semakin dekat dan semakin dekat. Sela pun segera keluar toilet dan kaget saat melihat pitu ruang bawah tanah itu terbuka. 

         Sela mendekati pintu itu, saat tubuhnya semakin dekat, dia melihat bayangan seseorang dan mendengar dengan jelas suara tangisan perempuan dari balik pintu ruang bawah tanah itu. Dia pun membawa tubuhnya semakin dekat dengan pintu itu. Dia berusaha meraih gagang pintu ruang bawah tanah itu. Tapi rasa penasarannya membuat dia ingin melakukan hal yang lebih dari sekedar menutup pintu. Dia pun akhirnya memasuki ruangan itu. Dia menoleh kea rah belakang pintu tapi tak ada siapa-siapa. Dia pun melihat ruangan itu dari atas tangga. Dia merasa penasaran dengan apa yang dilihatnya tadi. Dia yakin bahwa tadi ada wanita yang berdiri dibalik pintu. Tanpa pikir panjang, sela melangkahkan kakinya menuruni tangga. Tapi, saat kakinya menapak di anak tangga ketiga, tiba-tiba pintu ruangan itu terbanting dan tertutup dengan keras. Sela pun segera berlari kea rah pintu dan mencoba membuka pintu tapi tak berhasil.

            Sela sangat panik dan ketakutan, tangannya bergetar saat memegang gagang pintu. Dia bertariak-teriak minta tolong, tapi tak ada yang mendengarnya. Tiba-tiba, seseorang menepuk pundaknya. Sela pun berbalik dan terperanjat saat melihat sosok yang ada dihadapannya. Seorang wanita dengan rambut panjang yang tak teratur, dengan darah di mulut dan wajahnya. Tidak hanya itu, dimatanya menetes darah berwarna merah serta bau amis sangat menyengat saat itu. Sela merasa sangat ketakutan saat itu, dan dia pun berusaha melarikan diri. Tapi wanita itu mengenggam tangannya dengan kuat sehingga sela merasa kesakitan. Tiba-tiba, wanita itu tersenyum dan memperlihatkan giginya. Betapa ketakutannya sela saat melihat gigi taring wanita itu tumbuh sangat panjang. Dan tiba-tiba bagian mata berwarna hitam wanita itu berubah menjadi kelabu dan mengecil hingga berupa titik. Saat sela hendak berteriak, wanita itu memukul kepala sela hingga sela tak sadarkan diri.


****
          Keesokan paginya, keluarga Rahman berkumpul di meja makan untuk makan siang. Tapi sela tak ada bersama mereka. Dina, ibu sela pun menghampiri kamar sela tapi sela tak ada di kamarnya.

“sela kemana ya pak?” Tanya Dian pada Rahman

“nggak tahu bu,memangnya nggak bilang mau pergi kemana?”

“nggak tuh, Ibu nggak lihat sela keluar rumah kok”

“trus kemana donk?” Tanya Rahman

“Ibu juga nggak tahu pak” 

“mungkin kakak olahraga kali bu, tapi lupa bilang sama ibu” kata rIan

“mungkin aja sih, ya sudah kita makan dulu saja.”

         Sela pun terbangun dari tidurnya. Tapi kali ini dia tidak berada di atas kamarnya yang harum, melainkan berada di atas lantai yang berdebu dan kotor serta berbau busuk dan sangat amis. Sela membuka matanya, kini tubuhnya terikat sangat kuat dengan tali. Dia menatap ke sekitarnya, dan sangat terkejut saat melihat mayat-mayat dan tulang-tulang manusia yang telah membusuk. Perutnya terasa sangat mual ketika bau busuk semakin menyengat tubuhnya. Tiba-tiba pandangannya terpaku pada seseorang disudut ruangan. Dia adalah wanita yang memukul kepalanya.
        Sela pun memanggil wanita itu. Tapi, wanita itu tidak menggubrisnya, sehingga sela pun kesal dan mengatai wanita itu dengan kata-kata kasar. Tiba-tiba wanita itu menoleh dan di depannya tergeletak mayat yang anggota tubuhnya sudah tidak utuh lagi. Tangan kanannya sudah terputus dan perutnya sudah terbuka. Sela pun sangat ketakutan saat melihat benda penuh darah di genggaman tangan wanita itu. Wanita itu tersenyum dan memperlihatkan gigi taringnya yang panjang. Dia duduk dihadapan sela dan menunjukan benda di genggaman tangannya. Suara serak wanita itu menggema di seluruh sudut ruangan dan membuat sela gemetaran.

“Mau ini?” Tanya wanita itU. Bau amis sangat menyengat dan membuat sela ingin muntah.

“apa itu?”

“ini adalah hati manusia. Masih segar dan sangat nikmat.” Kata wanita itu.
“maksudmu?”

‘tidak ada maksud apapun. Jika kau tak mengerti, kau pasti akan mengerti dengan segera” 

        wanita itu tersenyum dan kembali duduk dihadapan mayat itu. Dia memasukan tangannya ke dalam tubuh laki-laki yang telah tewas itu dan mengambil sesuatu. Dia meremas benda itu dan darah mengucur dari sesuatu yang dipegangnya. Sela merasa ngeri dan ketakutan. Sela berdoa dalam hatinya. Kengeriannya bertambah saat dia menatap potongan tangan mayat itu. Dagingnya hanya tersisa sedikit.

“Mayat baru memang sangat Lezat, tapi agak repot memakannya”

“apa?”

“ya, aku tak menyukai darah jadi aku harus memeras setiap organ yang akan ku makan, agar darah yang masuk ke dalam tubuhku tak terlalu banyak”

“siapa kau? Dan siapa dia?”

“aku, kau bertanya siapa aku? Apa hak mu?”

“tentu saja aku berhak untuk tau, aku pemilik rumah ini.”

“hmm, omong kosong”

“apa maksudmu hantu?”

“jaga mulutmu gadis kecil, jangan panggil aku hantu”

“lalu, siapa kau?”

“baiklah, aku akan menceritakan padamu siapa aku. Tapi bukan sekarang”

“lalu kapan?”

“nanti”

“beri tahu aku sekarang, hantu”

“baiklah. Aku adalah maria. Aku bukan hantu bodoh. Aku hanyalah makhluk yang suka menyiksa manusia.”

“Psikopat?”

Bukan sEla, tapi lebih dari itu.”

“lalu, apa?”

“kau tahu, yang dimaksud dengan Kanibal? Dan itulah aku “

“siapa mayat itu?”

“entahlah, aku menculiknya sehari sebelum kalian pindah kesini.”

“maksudmu? Kau menculiknya dan memakannya”

“ya, kau tepat sekali”
“dan apa yang akan kau lakukan padaku?”

“aku tak perlu menjawab. Karena kau telah menjawabnya tadi”

“kau akan memakanku juga?”

         Wanita itu hanya tersenyum dan pergi dari hadapan sela. Hati sela sangat hancur saat menyadari dirinya ada dalam bahaya. Dia pun menangis dan hanya bisa berdoa. Dia berharap dapat bersama lagi dengan keluarganya. 

       Rahman, Dina dan Rian sangat cemas karena sampai siang hari menjelang sore sela belum juga pulang ke rumahnya. Akhirnya,mereka mencoba bertanya kepada warga sekitar tentang keberadaan putrinya itu.

“Permisi pak, apa bapak pernah melihat anak ini?” Tanya Rahman pada seorang petani

“nggak pak.”

“Dia hilang sejak tadi pagi pak”

“memangnya rumah bapak dimana?”

“Di perbatasan sana,pak. Rumah bekas villa itu”

“hah” kata petani itu kaget

“kenapa pak?”

“nggak saya hanya kaget saja. Kalau menurut saya, bapak jangan tinggal di sana. Itu terlalu berbahaya pak”

“memangnya ada apa? Itu rumah berhantu pak?”

“Bukan pak. Tapi lebih menyeramkan dari pada itu”

“lalu, apa pak?”

“konon kabarnya, di salah satu ruangan rumah itu tinggal seorang Kanibal pak.”

“apa?”

“iya. Dia akan memakan manusia setiap hari pak.”

“yang benar pak?”

“Sudah berkali-kali orang yang menempati rumah itu pindah pak. Mereka pindah setelah salah satu anggota keluarga mereka hilang dan mereka menemukan jenazah keluarga mereka itu dengan anggota tubuh yang tidak utuh lagi.”

“Jadi maksud bapak, kanibal itu yang menyebabkan kematian mereka”

“ya pak. Bapak hati-hati. Mungkin putri bapak akan jadi salah satu dari korban pembunuhan oleh kanibal itu pak”

      Rahman sangat cemas saat dirinya mendengarkan kata-kata bapak tua tadi. Dia sangat takut bila terjadi apa-apa pada putrinya. Dia pun segera pulang ke rumah dan menceritakan kepada istri dan anaknya tentang cerita petani tua tadi.
      Dari balik pintu ruang bawah tanah, Maria, wanita kanibal itu tersenyum sambil mendenagrkan keluarga rahman bicara. Lalu, maria menuruni anak tangga dan menghampiri sela yang memandangnya denagn jijik.

“dasar manusia bodoh” kata maria

“kau yang bodoh.” Kata sela

“hei, jelas kau yang bodoh. Mau menempati rumah ini dan akhirnya akan menjadi santapanku”

“kau takkan bisa menjadikan ku santapanmu kanibal” 

‘Mustahil sela. Jangan terlalu berharap. Berdoalah, agar kau mati sebelum ku makan. Karena jika kau masih hidup, itu akan terasa menyakitkan.”

“apa yang akan kau lakukan padaku?”

‘aku akan menusuk jantungmu dan mencabutnya hingga kau mati sela. Janagn remehkan aku sela. Hidupmu kan berakhir ditanganku”

       Maria melangkah menuju lubang ventilasi. Dia mengeluarkan sebilah golok dan sebuah topi dari rotan. Dia tersenyum dan memanjat lalu keluar dari lubang ventilasi itu.Tiba-tiba, sebuah bayangan hitam mendekati sela. Sehingga membuat sela sangat ketakutan. 
     Di sisi lain, Keluarga seLa mencari sela di seluruh ruangan. Tapi mereka tak bisa menemukan sela. Tiba-tiba rian mengatakan sesuatu yang membuat keluarga itu ingat satu ruangan yang belum mereka geledah. Ruangan itu adalah ruang bawah tanah. Akhirnya mereka menuju ruang bawah tanah itu.
      Sela sangat ketakutan saat bayangan itu semakin mendekat. Tapi dia lega saat menyadari bahwa bayangan itu adalah bayangan manusia. Dia segera tersenyum lega dan laki-laki itu membantunya melepaskan tubuhnya dari ikatan sehelai tali itu. Sela berdiri dihadapan laki-laki itu. Sela tersenyum dan ungkapakan rasa terima kasih.

“aku sadam. kamu ga apa-apa?” Tanya laki-laki itu

“aku sela, aku ga apa-apa. Kenapa kamu ada di sini.”

“beberapa hari yang lalu, aku ga sengaja lihat adikku diseret masuk ke rumah ini lewat lubang udara. Aku sudah coba untuk menarik adikku tapi adikku terjatuh dan masuk kedalam ruangan ini.”

“jadi, itu adik mu?”

“iya, kasihan dia harus meninggal dengan cara begini”

“lalu, apa yang akan kau lakukan sekarang?”

“aku akan membakar ruangan ini, tapi saat si ksnibal itu kembali.”

“kau yakin?”

“ya. Pergilah sekarang.”

“tapi dari mana kau bisa membakar ruangan ini.”

“aku sudah mempersiapkan semuanya.tinggal menunggu wanita itu kembali”

      Keluarga sela mencoba membuka pintu ruang bawah tanah itu tapi tak bisa. Pintu itu terkunci dari dalam. Rahman pun berteriak-teriak memanggil nama sela dari luar tapi hal itu percuma. Karena ruang bawah tanah itu kedap suara. Akhirnya rahman mencoba mendobrak pintu tapi belum berhasil.
       Sadam dan sela membuka tutup gas dan mempersiapkan tabung gas untuk membunuh Maria. Tapi, tiba-tiba Maria kembali. Dan mencoba membunuh mereka berdua. Sadam menarik Sela ke pintu dan mencoba membuka kunci pintu Ruang bawah tanah itu. Tapi saat mereka akan membuka pintu, maria melemparkan kapak tajam kearah pintu. Mereka pun segera berlari menuju lubang udara. Saat melewati tabung Gas, Sadam membuka tutup gas itu sehingga gas itu keluar. Dengan cepat mereka berlari dan memanjat tali menuju ke lubang udara. Maria mencoba menarik kaki sadam tapi dia tidak bisa.
      Keluarga sela, kecuali rian berlari menuju ruangan itu dan melihat Sela berada di atas lubang udara itu. Disaat yang bersamaan, sadam menarik kakinya keluar dan melemparkan api dari koreknya ke dalam Ruangan itu untuk membakar Maria. Dengan cepat api menyambar gas dan memebesar. Maria dan Orang tua Sela terjebak di dalam Ruangan itu. Sadam pun segera menutup Lubang Udara itu dan menarik Sela menjauh. Tak lama kemudian, Terdengar suara ledakan dari dalam ruangan.

“Dia pasti sudah mati. Kanibal itu pasti mati” kata Sadam

“iya, kita berhasil membunuhnya Sadam”

“kakak, kakak” Teriak Rian dari dalam rumah sambil menangis

“kenapa rian?”

“kakak jahat. Kenapa kakak bakar Ruangan itu. Ibu dan bapak ada di dalam kak.”

“apa?”

“kakak Jahat”

       Sela merasa sangat sedih mendengar pernyataan rian. Dia tidak menyangka bahwa orang tuanya ada di dalam. Sadam pun ikut merasa bersalah. Ke dua anak itu menangis bersamaan dan mereka berpelukan. Sedangkan di belakang tempat mereka duduk sambil menangis seorang wanita dengan mulut yang berdarah berdiri sambil mengenakan topi dari rotan. Wanita itu tersenyum penuh kemenangan.

“ Dasar Manusia Bodoh” kata Maria sambil melangkah pergi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar